Vibrasi & Protection System
Definisi Vibrasi & Proteksi System
Komponen Vibrasi & Proteksi System
Cara Kerja Vibrasi & Proteksi System
Pengertian Vibrasi
Getaran mesin (Mechanical Vibration) diartikan sebagai gerakan bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya dalam(gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin). Kasus yang dominan dalam getaran permesinan adalah yang disebabkan oleh gaya eksitasi getaran yang berasal dari mesin tersebut.
Proteksi System pada vibrasi
Adalah suatu system yang berfungsi untuk melindungi engine dari kerusakan fatal dikarenakan terindikasi kerusakan pada komponen yang mengakibatkan terjadinya vibrasi yang tinggi.
Sensor pada turbin berjenis Accelerometer
XE6876 A LP_CRF : Sensor Vibrasi pada low pressure compressore sisi belakang.
XE6877 A LP_TRF : Sensor Vibrasi pada low pressure turbin sisi belakang.
XE6876 B HP_CRF : Sensor Vibrasi pada high pressure compressore sisi belakang
XE6877 B HP_TRF : Sensor Vibrasi pada high pressure turbin sisi belakang.
XE6876 CRF : Sensor Vibrasi pada compressore sisi belakang ( ).
XE6877 TRF : Sensor Vibrasi pada turbin sisi belakang (melingkar).
Sensor pada Gear box berjenis Accelerometer
XE6897 Blind End : Sensor vibrasi pada gearbox yang tidak terhubung dengan generator & turbin
XE6898 Ext End : Sensor vibrasi pada gearbox yang terhubung dengan generator & turbin.
Sensor pada generator berjenis Proximiter
XE6807 DE_X : Sensor vibrasi pada generator sisi kanan belakang (yang
terhubung dengan Gearbox).
XE6808 DE_Y : Sensor vibrasi pada generator sisi kiri belakang (yang terhubung
dengan Gearbox).
XE6809 NDE_X : Sensor vibrasi pada generator sisi kanan depan (Exiter).
XE6810 NDE_Y : Sensor vibrasi pada generator sisi kiri depan (Exiter).
Sensor Accelerometer pada sisi turbin
terpasang pada sisi belakang LPC,sisi belakang HPC,sisi belakang HPT dan LPT
Berfungsi untuk mengukur jumlah percapatan & kecepatan getaran dalam satu waktu disisi turbin
Dimana speed yang terbaca oleh sensor vibrasi jenis Accelerometer di konversikan dari kecepatan getaran menjadi displacmen (jarak gataran) dan kemudian dikonversikan kembali menjadi signal electrik ,signal tersebut diterima oleh alat yang bernama Bently Nevada 3500 dan kemudian diolah untuk ditampilkan pada HMI Screen ( satuannya inchi/ second )
Sensor Wide band
Terletak pada sisi luar dari pada turbin,terpasang pada sisi turbin bagian bawah yang berfungsi untuk mengukur getaran dari sisi luar pada turbin
Untuk satuan pengukurannya adalah inchi/second
Sensor Accelerometer pada Gearbox
berjenis Accelerometer terpasang pada sisi depan yang berhubungan dengan generator dan sisi belakang yang berhubungan dengan turbin
Berfungsi untuk mengukur jumlah percapatan & kecepatan getaran dalam satu waktu pada gearbox
Dimana sensor vibrasi jenis Accelerometer pembacaan satuannya adalah inchi/ second (in/s)
Sensor Proximitors pada generator
Berfungsi untuk mengukur jumlah gerakan dari pada massa suatu benda, dimana hal ini menunjukkan sejauh mana benda bergerak maju mundur (bolak-balik) pada saat mengalami vibrasi, pada generator biasanya untuk mengukur jarak antara shaft generator dengan housing bearing ), satuannya adalah mills
Terdapat 4 sensor vibrasi pada sisi generator,yaitu 2 disisi depan (kanan dan kiri) & 2 disisi belakang (sisi kanan dan kiri)
Bently Nevada 3500
Berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap engine dengan cara memonitor secara continue/terus-menerus dengan membandingkan parameter terhadap nilai pengaturan alarm.
Memberikan Informasi penting apabila terjadi satu kondisi critical pada mesin dalam hal vibrasi ( alarm).
Terdapat komponen didalam Bently Nevada 3500 yang berfungsi menyaring/memfilter signal dari masing-masing sensor dan mengolah signal tersebut menjadi data yang ditampilkan pada monitor HMI.
Cara Kerja Sistem Vibrasi
Sensor vibrasi dari generator, gearbox dan turbin masing-masing mengeluarkan/membangkitkan signal electrik,masing-masing signal diterima oleh suatu alat yaitu Bently Nevada 3500 yang terpasang pada turbin control panel (TCP).
Terdapat beberapa komponen pada Bently Nevada 3500 yang akan memfilter/menyaring signal yang telah diterima dan mengolah signal tersebut menjadi data, kemudian data tersebut ditampilkan pada screen HMI sesuai dengan jenis sensornya.
Satuan pembacaan pada screen HMI untuk sensor jenis accelerometer adalah inchi/second (in/s),sedangkan untuk sensor jenis proximiter satuannya adalah Mils
Bently Nevada 3500 menggunakan supply power 24 VDC, terdapat dua power supply yaitu supply power utama dan supply power cadangan/back up, Apabila supply power utama bermasalah maka supply power cadangan/back up akan menyadiakan power untuk kerja dari Bently Nevada 3500 tanpa menggangu system yang sedang bekerja
Prinsip kerja sensor Accelerometer
Sensor tipe accelerometer terdapat sebuah penguat didalamnya. Apabila tranduser ini ditempelkan pada bagian mesin yang bergetar, maka getaran mekanis tersebut diteruskan melalui Case insulator ke bahan piezoeletric, sehingga bahan tersebut mengalami tekanan sebanding dengan getarannya Bahan piezoelectric tersebut mempunyai kemampuan untuk menimbulkan muatan listrik sebagai respon terhadap gaya mekanis yang bekerja terhadapnya. Getaran mekanis yang menghasilkan gaya akan mengenai bahan piezoeletric dan bahan tersebut akan menimbulkan muatan listrik yang sebanding dengan besarnya percepatan dari getaran tersebut. Muatan listrik yang ditimbulkan oleh bahan piezoelectric tersebut sangat kecil..Kemudian muatan listrik tersebut di kirim ke Bentlly Nevada 3500 dan di olah menjadi data untuk ditampilkan pada screen HMI
Prinsip Kerja Sensor proximitor
Pada mesin berputar, sensor proximiter digunakan untuk mengukur getaran poros tanpa menyentuh poros tersebut. Sinyal dikirimkan pada koil. Suatu permukaan logam (dalam hal ini poros) yang dekat dengan koil akan menyerap energi dari medan magnet tersebut dan akan mengurangi amplitude sinyal. Apabila jarak antara poros dengan ujung koil berubah-ubah, maka amplitude sinyal juga akan berubah-ubah sebanding dengan jarak antara poros dengan koil tersebut. sensor proximiter dipasang pada suatu mesin dengan jarak tertentu, jarak antara ujung sensor dengan poros dari mesin disebut gap. Out put Sinyal tersebut kemudian di kirim mennuju Bentyl Nevada 3500 dan kemudian diproses untuk dijadikan data.
Read More..
Vibrasi And Protection System Gas Turbine LM 6000 Sprint
Diposting oleh
Susanto
di
09.41
Senin, 25 Maret 2013
Fungsi peralatan :
1. Stack
Berfungsi sebagai cerobong pembuangan gas hasil pembakaran batu bara menuju atmosfir.
2. ID Fan A&B (Induced Draft Fan)
Fan yang berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler supaya bernilai negatif dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran batubara pada furnace menuju stack dengan cara paksa oleh fan (ID Fan).
3. FD Fan A&B (Forced Draft Fan)
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
4. PCP A&B (Precipitator)
Berfungsi untuk menangkap abu batubara jenis Fly Ash yang beterbangan sehingga dapat mengurangi polusi udara yang keluar pada stack.
5. PA Fan A&B (Primary Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill menuju Burner untuk dibakar di furnace.
6. SAH A&B (Secondary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara secondary (Secondary Air) yang dihasilkan oleh FD Fan sebelum disalurkan pada furnace boiler.
7. PAH A&B (Primary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara primary (Primary Air) yang dihasilkan oleh PA Fan sebelum disalurkan pada Pulverizer.
8. SBLO (Sootblower)
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat dipertahankan.
9. Furnace Boiler
Ruangan yang berisi pipa-pipa boiler yang digunakan untuk tempat pembakaran.
10. Burner
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
11. PULV (Pulverizer)
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum disalurkan ke burner.
PERALATAN PADA AIR HEATER DAN GAS BIASING
Fungsi peralatan :
1. Seal Air Blower
Berfungsi sebagai seal pada poros Air Heater sehingga debu tidak menempel pada poros.
2. FCV 001B (Superheater Gas Biasing Damper)
Berfungsi untuk pengaturan suhu steam pada daerah Superheater.
3. FCV 001A (Reheat Gas Biasing Damper)
Berfungsi untuk pengaturan suhu steam pada daerah Reheater.
4. ISV 001B, 002B, 002A, 001A
Berfungsi sebagai inlet isolation damper flue gas hasil pembakaran batubara sebelum masuk ke Air Heater.
5. FCV 002A dan 002B
Berfungsi untuk pengaturan suhu udara primary (Primary Air) sebelum masuk ke header Primary Air.
ECONOMIZER DAN STEAM DRUM
Fungsi Peralatan :
1. Steam Drum
Sebagai tempat pemisahan antara partikel-partikel air dan uap dimana untuk fase air akan mengalir secara alami melalui downcomer sedangkan fase uap secara alami akan dialirkan menuju Primary Superheater.
2. Economizer
Sebagai pemanas awal air Feed Water sebelum masuk ke Steam Drum.
3. Econ In (Economizer Inlet)
Sebagai inlet air Feed Water masuk menuju ke Economizer.
4. Econ Out (Economizer Outlet)
Sebagai outlet air Feed Water keluar dari Economizer menuju Steam Drum.
5. Downcomer
4 buah pipa besar yang mengalirkan air dari Steam Drum menuju Wall Tube.
6. PCV 0006 (Back Pressure Valve)
Pressure Control Valve inlet economizer yang berfungsi menjaga pressure Steam Drum agar tetap stabil.
7. Wall Tube/Riser Tube
Pipa-pipa pada dinding boiler yang berfungsi mengubah air menjadi steam/uap yang kemudian dialirkan kembali ke Steam Drum. Selain itu Wall Tube berfungsi juga untuk menaikkan pressure pada Steam Drum.
8. SHV 001
Shut Off Valve untuk injeksi N2 (Nitrogen) pada saat Steam Drum tidak beroperasi supaya dapat mencegah korosi.
9. VTV 001B, 001A
Venting Valve Steam Drum untuk mem-venting udara di dalam Steam Drum saat start-up dan shutdown boiler.
10. RV 39, 40, 41, 42, 43 (Safety Valve)
Berfungsi sebagai proteksi pressure di dalam Steam Drum agar tidak melebihi batas operasi maksimal pressure Steam Drum.
11. SHV 001A, 001B (Economizer Recirculation Valve)
Berfungsi sebagai valve resirkulasi air dari downcomer untuk disalurkan lagi ke economizer pada saat start-up dan shutdown boiler sehingga dapat mencegah kerusakan pipa-pipa economizer.
AUXILIARY STEAM
Fungsi Peralatan :
1. PCV 0007, 0002
Sebagai Pressure Control Valve untuk menjaga pressure Steam agar tetap konstan/stabil.
2. TCV 0004
Sebagai valve pengontrol untuk spray air pada attemperator agar temperatur auxiliary steam stabil.
3. ATM-1A (Attemperator)
Tempat pertemuan steam dan air spray
4. SHV 10
Shut Off Valve auxiliary steam ke peralatan
5. PCV 0009
Sebagai Pressure Control Valve untuk menjaga pressure Auxiliary Steam pada ignitor tetap stabil.
6. SHV 64
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju Steam Coil Air Heater.
7. SHV 14
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju pegging & heating deaerator serta turbine gland sealing.
8. SHV 63
Isolation Valve Auxiliary Steam untuk inerting Pulverizer.
9. MOV 0011
Motor Operated Valve menuju Auxiliary Steam header unit.
10. SHV 0050
Shut Off Valve untuk drain Auxiliary Steam.
11. SHV 005
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju unit lain (unit 6).
12. PCV 02
Pressure Control Valve sebagai back up dari unit 1 – 4.
13. TCV 0024, 0027, 0016, 0019
Sebagai valve pengontrol aliran steam yang dialirkan ke Steam Coil Air Heater.
BOILER STEAM
Fungsi Peralatan :
1. Tube/pipa-pipa Primary Superheater, Platen Superheater, dan Secondary Superheater
Menyalurkan steam dari Steam Drum untuk dilakukan pemanasan lebih lanjut sampai keluar dari boiler menjadi Main Steam.
2. TCV 001A, 001B, 002A, 002B, 003A, 003B
Sebagai valve pengontrol untuk spray air pada masing-masing tube boiler supaya temperaturnya stabil/konstan.
3. ISV 122
Isolation Valve pengambilan Auxiliary Steam dari Platen Superheater Outlet Header.
4. Tube/pipa-pipa Reheater
Sebagai pipa-pipa pemanasan kembali steam yang keluar dari HP turbine yang kemudian digunakan untuk memutar IP turbine.
COAL BUNKER, COAL FEEDER, PULVERIZER, & BURNER
Fungsi peralatan :
1. Coal Bunker
Sebagai bunker penyimpanan batubara.
2. Coal Feeder
Sebagai pengatur banyaknya barubara yang akan digerus menuju Mill.
3. ISV 005A dan 006A
Isolation Valve Seal Air dari Seal Air Fan menuju Mill dan Coal Feeder.
4. Pulverizer
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum disalurkan ke burner.
5. Lube Oil Pump
Sebagai pompa sirkulasi minyak pelumas gear box Mill menuju Oil Cooler.
6. ISV 21, 22, 23, 24, 25, 26
Isolation Valve Coal Pipe menuju Burner.
7. ISV 11, 12, 13, 14, 15, 16 (Swing Valve)
Isolation Valve batubara halus yang keluar dari Outlet Mill.
8. ISV 004A (Guelettine Damper)
Sebagai Isolation Damper udara primary yang akan masuk ke Mill.
9. FCV 002A
Sebagai Flow Control Valve pembukaan damper yang mengatur aliran/flow udara primary yang akan masuk ke Mill.
10. TCV 001A
Sebagai damper pengatur pembukaan Hot Primary Air.
11. TCV 002A
Sebagai damper pengatur pembukaan Cold Primary Air.
12. BNR (Burner)
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
13. ISV 001A
Isolation Valve inlet Coal Feeder.
IGNITOR
Fungsi Peralatan :
1. Ignitor
Sistem peralatan yang berfungsi sebagai pembakaran awal pada start up boiler dengan menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu berfungsi sebagai penyulut awal untuk pembakaran batubara pada burner dengan menggunakan minyak. Ketika Mill trip, ignitor akan bekerja secara otomatis menggantikan pembakaran batubara yang berasal dari Mill. Ignitor ini dibagi menjadi group 1 (IG 1, 3, 5) dan group 2 (IG 2, 4, 6).
2. Ignitor Gun
Peralatan ignitor yang apabila dioperasikan akan memposisikan insert untuk menyemprotkan minyak dan auxiliary steam secara bersama-sama yang digunakan untuk pembakaran dengan minyak. Apabila setelah selesai dioperasikan maka posisinya akan retract.
3. Ignitor Sparker
Berfungsi sebagai penyulut pembakaran minyak dengan menggunakan tegangan tinggi.
4. ISV 011A dan 012A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan minyak dari header minyak menuju ignitor (ISV 011A untuk group1 sedangkan ISV 012A untuk group 2).
5. ISV 003A dan 004A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam menuju ignitor (ISV 003A untuk group1 sedangkan ISV 004A untuk group 2).
6. ISV 001A dan 002A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam menuju sistem purge ignitor (ISV 001A untuk group1 sedangkan ISV 002A untuk group 2).
FORCED DRAFT FAN (FD FAN) SYSTEM
Fungsi Peralatan :
1. FD Fan (Forced Draft Fan)
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow udara dari atmosfir pada inlet FD Fan.
3. ISV 001A dan 001B
Isolation damper outlet FD Fan.
4. ISV 002A dan 002B
Isolation damper inlet Steam Coil Air Heater.
5. ISV 003A dan 003B
Isolation damper outlet Secondary Air Heater.
6. SCAH (Steam Coil Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara awal dengan memanfaatkan panas steam sebelum masuk ke Air Heater
7. Motor 002A, 002B, 003A, 003B (Electric Motor Air Heater)
Sebagai penggerak Elemen Pemanas di dalam Secondary Air Heater. Salah satu beroperasi sedangkan salah satu standby.
8. SPT LOP (Support Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Support Bearing menuju oil cooler.
9. Guide LOP (Guide Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Guide Bearing menuju oil cooler.
10. ISV 006A dan 006B
Isolation Valve dari Udara Service untuk menggerakkan Air Motor sebagai penggerak cadangan Elemen Pemanas pada Air Heater.
¬PRIMARY AIR FAN (PA FAN) SYSTEM
Fungsi peralatan :
1. PA Fan (Primary Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill menuju Burner untuk dibakar di furnace.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow udara dari atmosfir pada inlet PA Fan.
3. ISV 001A dan 001B
Isolation damper outlet PA Fan.
4. ISV 002A dan 002B
Isolation damper inlet Steam Coil Air Heater.
5. ISV 003A dan 003B
Isolation damper outlet Primary Air Heater.
6. SCAH (Steam Coil Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara awal dengan memanfaatkan panas steam sebelum masuk ke Air Heater.
7. SA Fan A & B (Seal Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara bertekanan yang digunakan sebagai Seal Air pada Pulverizer dan Coal Feeder.
8. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve pada inlet Seal Air Fan.
9. Motor 003A dan 003B (Electric Motor Air Heater)
Sebagai penggerak Elemen Pemanas di dalam Primary Air Heater.
10. SPT LOP (Support Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Support Bearing menuju oil cooler.
11. Guide LOP (Guide Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Guide Bearing menuju oil cooler.
12. ISV 006A dan 006B
Isolation Valve dari Udara Service untuk menggerakkan Air Motor sebagai penggerak cadangan Elemen Pemanas pada Air Heater.
SECONDARY AIR FLOW
Fungsi peralatan :
1. FCV 11A, 11B, 11C, 11D, 11E, 11F dan 12A, 12B, 12C, 12D, 12E, 12F
Berfungsi sebagai damper pengatur aliran/flow udara secondary yang menuju masing-masing burner.
ID FAN (INDUCED FAN) SYSTEM
Fungsi peralatan :
1. ID Fan (Induced Draft Fan)
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow flue gas ke stack.
3. ISV 010A dan 010B
Isolation damper Inlet ID Fan.
4. ISV 011A dan 011B
Isolation damper Outlet ID Fan.
SOOTBLOWER
Fungsi peralatan :
1. Sootblower :
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat dipertahankan.
2. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve dari Intermediate Superheater
3. PCV 002A dan 002B
Pressure Control Valve yang berfungsi mengatur pressure/tekanan steam sootblower.
4. RV 12A dan 12B (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas operasi.
5. ISV 003A, 003B, 004, 006 (Thermal Drain Station)
Untuk Isolation Valve Drain dari steam yang terkondensasi yang kemudian dibuang ke Boiler Blodown Tank.
6. ISV 005
Isolation Valve sebagai back up dari auxiliary steam untuk air heater sootblower.
REHEAT VENT & DRAINS, BLOWDOWN TANK
Fungsi peralatan :
1. Continous Blowdown Flash Tank
Berfungsi untuk menampung drain dari Drum Continuous Blowdown yang kualitasnya masih bagus untuk dimanfaatkan lagi sebagai pemanas pada deaerator.
2. Boiler Blowdown Tank
Berfungsi untuk penampung akhir semua drain dari peralatan boiler yang berhubungan dengan steam.
3. RV 75, 76, 77, 78, 90, 91, 92, 102 (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas operasi.
4. VTV 003A dan 003B
Venting Valve untuk memventing udara pada saat start up/shutdown boiler.
5. ISV 007 dan 008
Isolation Valve drain peralatan boiler untuk di buang ke Boiler Blowdown Tank.
6. FCV 001
Flow Control Valve untuk mengatur aliran dari Boiler Continuous Blowdown menuju Continuous Blowdown Flash Tank.
7. FCV 002
Flow Control Valve untuk mengatur aliran dari Boiler Continuous Blowdown menuju Boiler Blowdown Tank.
8. ISV 11
Isolation Valve dari Continuous Blowdown Flash Tank menuju Deaerator.
9. LCV 001
Level Control Valve yang berfungsi untuk mengatur pembukaan valve ketika level Continuous Blowdown Flash Tank tinggi untuk dialirkan ke Boiler Blowdown Tank
10. FCV 003
Flow Control Valve yang berfungsi untuk mengatur aliran/flow dari Downcomer Blowdown menuju Boiler Blowdown Tank
SUPERHEATER VENT & DRAIN
Fungsi peralatan :
1. RV 13, 14, 15 (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas operasi.
2. VTV 001A, 001B, 002B
Venting Valve untuk memventing udara pada saat start up/shutdown boiler.
3. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve untuk injeksi N2 (Nitrogen) pada saat peralatan Boiler tidak beroperasi supaya dapat mencegah korosi.
4. ISV 001, 002, 003, 005, 006
Isolation Valve drain peralatan boiler untuk di buang ke Boiler Blowdown Tank.
5. ERV 15, 17, 20 (Electronic Relief Valve)
Safety Valve yang dapat dioperasikan secara manual dari Control Room.
FLAME SCANNER COOLING BLOWER
Fungsi peralatan :
1. Flame Scanner Cooling Blower
Fan yang berfungsi sebagai blower untuk mendinginkan peralatan Flame Scanner (pendeteksi nyala api) pada burner dan ignitor.
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)
Ingat Waktu !!!
Blog Archive
Jadwal Sholat
J
Download Lagu Gratis
Pencarian Google
Mengenai Saya
- Susanto
- Saat ini bekerja di PT. MEPPO-GEN Unit Pembangkit Gunung Megang PLTGU 110 MW
Facebook Saya
Video Ku
kalender
Pages
Grab this Widget ~ Blogger Accessories Custumized by Yuniarto Rahardjo