Faktor-faktor Dalam Pembangkitan

Sabtu, 30 Juni 2012
1. Faktor Beban Faktor beban adalah perbandingan antara besarnya beban rata-rata untuk selang waktu tertentu terhadap beban puncak tertinggi dalam selang waktu yang sama (misalnya satu hari atau satu bulan). Sedangkan beban rata-rata untuk suatu selang waktu tertentu adalah jumlah produksi kWh dalam selang waktu tersebut dibagi dengan jumlah jam dari selang waktu tersebut. Dari uraian diatas didapat: faktor beban = beban rata-rata/beban puncak bagi penyedia listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi mungkin karena faktor beban yang makin tinggi berarti makin rata beban sistemnya, sehingga tingkay pemanfaatan alat-alat yang ada dalam sistem tersebut dapat diusahakan setinggi mungkin. Dalam praktiknya, faktor beban tahunan sistem berkisar antara 60%-80%. 2. Faktor Kapasitas Faktor kapasitas sebuah unit pembangkit menggambarkan seberapa besar sebuah unit pembangkit itu dimanfaatkan. Faktor kapasitas tahunan (8760 jam) didefinisikan sebagai: faktor kapasitas = Produksi kWh setahun/(daya terpasang MW x 8760 jam) Dalam praktiknya, faktor kapasitas tahunan untuk unit PLTU hanya dapat mencapai angka antara 60% - 80% karena adanya masa pemeliharaan dan jika adanya gangguan atau kerusakan yang dialami oleh unit pembangkit tersebut. Untuk PLTA, faktor kapasitas tahunannya berkisar antara 30% - 50%, hal ini berkaitan dengan ketersediaan air. 3. Faktor Penggunaan (Utilitas) faktor ini sesungguhnya serupa dengan faktor kapasitas, tetapi disini menyangkut daya. Faktor Utilitas sebuah alat dapat didefinisikan sebagai berikut: Faktor Utilitas = Beban alat yang tertinggi/kemampuan alat beban dinyatakan dalam ampere atau megawatt (MW)tergantung alat yang diukur faktor utilitasnya. Untuk saluran, umumnya dalam ampere, tetapi untuk unit pembangkit dalam MW. Faktor utilitas ini perlu diamati darikeperluan pemanfaatan alat dan juga untuk mencegah pembebanan yang berlebihan pada suatu alat. 4. Forced Outage Rate (FOR) FOR adalah sebuah faktor yang menggambarkan sering-tidaknya suatu unit pembangkit mengalami gangguan, biasanya diukur untuk masa satu tahun dan didefinisikan sebagai: FOR = jumlah jam gangguan unit pembangkit/(jumlah jam operasi+Jumlah jam gangguan Unit pembangkit) FOR tahunan untuk PLTA berkisar 0,01 dan FOR tahunan untuk pembangkit thermis berkisar 0,1 - 0,5. makin andal suatu unit pembangkit, maka makin kecil nilai FOR-nya dan berarti makin jarang terjadi gangguan pada unit pembangkit tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika nilai FOR tinggi, berarti unit pembangkit tersebut sering terjadi gangguan dan tidak andal. Besarnya nilai FOR atau turunnya keandalan suatu unit pembangkit umumnya disebabkan oleh kurang baiknya pemeliharaan peralatan pada unit pembangkit tersebut.
Read More..
Tools dan peralatan yang diperlukan 1. Kunci Ring 19 dan 22 2. Palu 3kg 3. Chainblock ½ ton 4. Kontrek ½ ton 5. Segel, baut kuping 6. Skrub 7. puller 8. Obeng – 9. Vacuum cleaner 10. Isulation 3 botol 11. Majun 12. Silikon secukupnya 13. Ember untuk tempat baut dan mur Langkah – langkah pengerjaan 1. Bersihkan silikon-silikon yang menempel pada dinding generator sampai bersih 2. Buka penutup fan dan fan di atas Exiter untuk memasang chainblok 3. Setelah chainblok siap hitung jarak di antara rotor dengan dinding generator memakai puller dengan posisi atas,bawah,kiri dan kanan dan catat hasil dari pengukuran tersebut 4. Pasang chainblock di dinding generator dan lepaskan baut-baut pada dinding generator,siapkan segel dan kontrek dari sebelah samping 5. Apabila semua baut telah di lepaskan pasangkan segel di lobang baut dan pasang kontrek 6. Angkat dinding generator sambil menarik dari samping,apibila sudah keluar dinding generator di depan pintu masuk exiter angkat memakai crane dan letakkan di tanah untuk di bersihkan, 7. Apabila semua dinding bagian luar genertor terbuka maka selanjutnya membuka dinding generator bagian dalam,membukanya sama seperti cara membuka dinding generator bagian dalam, 8. Setelah semua dinding terbuka selanjutnya membersihkan isolator dan rotor serta kipas genertor dengan majun dan menyedot debu atau partikel2 di dalam generator dengan vacuum cleaner dan pastikan semuanya bersih 9. Pengecekan heater,dengan cara melihat baut2 heater dan di hidupkan unutk memastikan masih baik atau tidaknya heater tersebut 10. Setelah semuanya di rasa bersih dan heater baik maka semprot isolator dengan isulation 11. Tutup kembali dinding genertor bagian depan dan pastikan semua bautnya kencang,selanjutnya beri silikon di sela body dan dinding genertor bagian dalam 12. Apabila dinding generator bagian dalam sudah terpasang kembali dengan baik maka selanjutkan memasang dinding generator bagian depan,setelah terpasang jangan kencangkan bautnya terlebih dahalu karena untuk menghitung ukuran sela dinding genertor dengan rotor 13. Setelah di ukur dan kembali seperti ukuran semula maka kencangkan baut dinding generator bagian depan tersebut 14. Setelah semuanya terpasang dengan baik,beri silikon di antara dinding dan body genertor dengan maksud agar tidak ada air,oli atau partikel yang masuk di generator yang bisa menyebabkan kerusakan pada generator tersebut, 15. Apabila semuanya selesai maka tutup kembali fan di atas generator dan rapikan semua tool dan perlatan lainnya dan bersihkan area genertor dan Exiter 16. Untuk membuka,memberishkan,mengecek kerusakan dan merawat genertor bagian belakng selanjutnya untuk bagian depan sama saja hanya berbeda dengan tempat Exiter dan rudction Gear
Read More..